Sawah tidak mudah kebanjiran, tidak sarang (air tidak mudah hilang) tidak mudah longsor, persediaan air cukup, mudah diawasi, dan transportasi mudah adalah syarat penetapan teknologi pakantik (
padi-ikan-itik). Berikut tahapan operasional yang dianjurkan oleh iis Syamsiah, Peneliti dari balittan sukamandi.
1. Saung/Kandang itik dan pagar
Saung dibuat dengan berukuran 5 m x 6 m dengan bahan bambu atau kayu.
Saung berfungsi sebagai tempat beristirahat petani saat bekerja disawah dan dibawahnya sebagai kandang itik pada malam hari, tempat bertelur itik pada pagi hari, dan tempat [emberian pada pakan tambahan. Kandang juga dipakai sebagai kurungan saat tanaman padi masihkecil.
Pagar bambu didirikan setinggi 50 cm agar itik tidak berkeliaran mengganggu sawah milik petani lain. Kontruksinya boleh jarang-jarang (lebar celah 10 cm), asalkan itik tidak dapat menerobos.
2. Persiapan lahan
Tanah diolah sempurna sampai kedalaman lumpur 15-20cm. Ciri Ciri pengolahan sudah sempurna ialah apabila pisau stainless steel dicelupkan lalu dicabut kembali, lumpur tidak melekat lagi.
Pematang dibuat berukuran lebar dasar 40-50cm, lebar atas 30-40cm, dan tinggi 30-40cm. Pematang dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pembuangan air pada ketinggian yang dikehendaki . Saluran bisa memakai bambu atau pipa PVC dan dipasang saringan untuk mencegah ikan keluar.
Caren berguna sebagai tempat berlindung ikan bila air mendadak turun, ikan bisa bergerak kesegala penjuru petakan, memudahkan pemberian pakan tambahan, menampung ikan saat pemupukan, dan memudahkan saat pemanenan ikan.
Caren dibuat sebelum tanah diratakan dengan ukuran lebar 30-40 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang sesuai ukuran petakan. Caren yang dianjurkan ialah caren tengah dan caren palang.
3. Tanaman padi
Padi yang cocok ialah varietas padi berperakaran dalam, cepat bertunas, batang kuat, daun tegak, tahan hama dan penyakit, produksinya tinggi, dan disukai masyarakat. Varietas yang cocok misalnya IR 64, Cisadane, Ciliwung, dan Citanduy. Dianjurkan peneneman varietas ini digilir setiap musim.
Cara bertanam sesuai anjuran yang umum. Bibit padi umur 3 minggu ditanam sebanyak 2-3 rumpun dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm, sehingga itik mudah bergerak dalam petakan sawah.
4. Pemupukan
Jenis pupuk disesuaikan dengan anjuran dinas pertanian setempat. Pupuk dasar mutlak diberikan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Dosis pupuk keseluruhan bila dikehendaki bisa dikurangi sebanyak 25 persen dosis anjuran.
5. Aplikasi pestisida
Umumnya aplikasi pestisida tidak diperlukan lagi, karena ikan dan itik berperan sebagai pengendali hayati yang efektif.
6. Ikan
Ikan tawes, nila, atau mujair boleh dipelihara, namun yang paling cocok ialah ikan mas. ikan disebar 3-5 hari setelah padi ditanam. Ukuran benih ikan 5-8 cm dengan padat penebaran 2.000-3.000 ekor/ha. Lama pemeliharaan dibatasi sampai 45-60 hari setelah padi ditanam. Pada saat itu daun padi sudah menutup tanah, sehingga sinar matahari tidak efektif lagi merangsang pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan. Jika umur pemeliharaan ditambah, maka tingkat kehilangan oleh predator seperti ular atau burung biasanya akan meningkat.
Sebagai pakan tambahan boleh diberikan dedak halus, sisa makanan, dan kotoran ternak. Pemanenan dilakukan dengan cara mengeluarkan air secara perlahan agar ikan berkumpul di caren. Lakukan pada pagi atau sore hari saat temperatur rendah.
7. Itik
Itik yang dipilih dianjurkan jenis lokal unggul agar mudah beradaptasi. Jumlahnya 20-25 ekor/ha. Jika tujuannya untuk menghasilkan telur sebaiknya dipilih itik yang telah berumur 4-6 bulan. Itik dimasukkan ke petakan sawah sejak padi berumur 2-3 minggu. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa gabah, menir, atau dedak halus sebanyak 2 ons/ekor.
Menginjak 3 minggu sebelum padi dipanen, pemberian pakan tambahan bisa dihentikan karena karena gabah sudah tersedia di sawah.
8. Ikan penyelang dan palawija ikan
Setelah padi musim hujan selesai dipanen, petakan sawah ditanami ikan lagi selama 1 bulan - disebut ikan penyelang, atau setelah panen pada musim kemarau - disebut palawija ikan. Lalu itik dapat dilepas ke petakan sawah. Pada saat itu pemberian pakan itik sebaiknya diletakan di tengah petakan agar pakan yang tercecer dapat dimakan oleh ikan.
Persiapan lahan untuk ikan penyelang atau palawija ikan dilakukan dengan membabat jerami, mengolah tanah sekali, lalu jerami ditumpuk dan dibalik 2 minggu sekali.
Sebagai benih ikan penyelang bisa digunakan ikan mas berukuran 3-5 cm dengan padat penebaran 5.000 ekor/ha. Dedak halus diberikan 2 hari sekali sebanyak 50 kg/ha. Ikan dipanen menjelang padi musim kemarau ditanam.
Sebagai benih palawija ikan digunakan ikan mas berukuran 5-8 cm dengan padat penebaran 3.000 ekor/ha. Dedak sebagai pakan tambahan diberikan 5 hari sekali sebanyak 100 kg/ha. Ikan dipanen setelah berumur 2 bulan.
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.