Saturday, 24 August 2013

Budidaya Alpukat dan Cara Menanam Alpukat

Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi, dibawah ini ada poin-poin penting yang harus diperhatikan apabila kita ingin memulai budidaya alpukat atau menanam alpukat.

Faktor lklim

budidaya, alpukat, cara menanam, tanaman alpukat meliputi sinar matahari, suhu udara, angin, dan hujan.
Untuk tanaman alpokat, intensitas penyinaran matahari tampaknya tidak menjadi persoalan yang pelik.
Karena tanaman alpokat bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, maka is dapat mentolerir suhu udara yang agak panas maupun yang agak dingin.

Tanaman alpokat dapat tumbuh dengan baik di daerah yang curah hujannya sebagai berikut:

  • Tipe A    : 12 bulan basah dan 0 bulan kering.
  • Tipe B    : kurang dari 9 atau 12 bulan basah dan 1-2 atau 2-4 bulan kering.
  • Tipe C    : 5-6 bulan basah dan 5-6 bulan kering.

Yang dimaksudkan dengan bulan basah ialah bila curah hujan dalam bulan yang bersangkutan lebih dari 100 mm, dan dikatakan bulan kering jika ,lcurah hujannya kurang dari 100 mm.

Dengan curah hujan yang cukup, tanaman alpokat bisa hidup subur, meskipun air di tanah berada pada kedalaman 2 meter. Tetapi, dengan curah hujan yang rendah, tanaman alpokat hanya bisa hidup dengan baik bila air dalam tanah berada pada kedalaman 0,5-1 meter.

Faktor Tanah

Tanaman alpokat yang sedikit akar serabutnya, tidak akan mudah tumbuh dengan baik—khususnya berkaitan perakarannya—dalam struktur tanah yang padat. la juga tidak akan mudah tumbuh dalam tanah yang airnya selalu menggenang.

Tanaman alpokat cocok dengan tanah remah \, (cerul) dan tanah lempung pasir, meskipun tanahnya agak berat. Dalam tanah laterit dimana air hujan mudah dialirkan atau dibuang, tanaman alpokat masih bisa tumbuh dengan baik.

Tanaman alpokat tidak cocok untuk dibudida¬yakan dalam tanah yang berat dan air dalam tanahnya dangkal serta susah dibuang. Sebaliknya, tanah remah yang mengandung humus atau bahan organis merupakan tempat yang terbaik untuk tanaman alpokat.

Tanaman alpokat bisa dikembangbiakkan melalui biji maupun okulasi. Jika ditanam lewat biji, alpokat bisa berbuah dalam waktu 4-6 tahun. Jika kita sudah mempunyai pohon alpokat berkualitas baik, maka bibit dari biji bisa kita siapkan sendiri. Tetapi, jika tidak punya, kita bisa membeli dari toko pertanian atau lembaga pertanian yang terpercaya.

Biji yang akan kita tanam sebaiknya memenuhi persyaratan, antara lain:

  • Berasal dari buah yang benar-benar tua dan matang.
  • Berasal dari tanaman berkualitas baik, istimewa, bahkan unggul.

Penanaman Lewat Biji

Buatlah lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan jarak antar Iubangnya sekitar 10-15 meter. Isi lubang tanam dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, lalu campur dengan tanah yang berkualitas baik. Berilah ajir (sebilah bambu yang ditancapkan ke tanah) sebagai tanda.

Sebelum ditanam, biji harus dibuang dulu kulit tipisnya (kulit ari). Masukkan biji dan hadapkan bagian biji yang runcing ke atas (jangan sampai terbalik!) dengan ukuran 5-71/2 cm di bawah permukaan tanah. Tutuplah lubang tanam dengan tanah, tetapi jangan terlalu dipadatkan.

Untuk menjaga agar tanah tidak menjadi padat (karena hujan) ataupun menjadi kering (karena terik matahari), maka permukaan lubang tanam sebaiknya ditutup dengan dedaunan yang agak lebar.

Penanaman Lewat Okulasi

Bila menginginkan tanaman alpokat yang sesuai dengan sifat induknya yang baik, unggul, dan istimewa, maka kita bisa memakai metode okulasi. Cara ini kita tempuh bila ingin membuka kebun alpokat yang agak luas.
Sebelum menanam alpokat di lahan yang cukup luas, kita harus mengerti sifat beberapa jenis alpokat. Ada alpokat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri, tetapi ada jugs yang baru bisa berbuah setelah ada proses persarian silang.

Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi:

  • Persemaian alpokat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakkan di bawah.
  • Dahan-dahan alpokat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakkan di atas. 

Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis alpokat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama serta penyakit, dan sebagainya.
Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk alpokat yang baik, unggul, dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon "baru" yang semakin baik, sernakin unggul, dan semakin istimewa.

Untuk memeroleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan alpokat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, antara lain:

  • Perakarannya lebih kuat.
  • Umurnya lebih panjang.

Langkah-Iangkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama:

  • Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
  • Jarak antar persemaian rata-rata 15 cm.
  • Bagian biji yang runcing dihadapkan ke atas.
  • Menanam biji kira-kira 5 cm di bawah permukaan tanah dan menutupnya dengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.

 Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/ petakan.

Langkah-langkah melakukan okulasi:
  • Sayat kulit pohon pokok 10 cm di atas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
  • Lepaskan kulit dari kayunya, lalu tarik ke bawah sehingga membentuk Iidah.

Potong kulit hingga tinggal kira-kira 4 cm.

  • Sayat sebuah mata tunas dengan sedikit kayu¬nya dari cabang mata.
  • Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
  • Masukkan kulit yang bermata di antara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
  • Balut dengan pita plastik erat-erat.

Cara-cara membentuk bibit pohon alpokat yang sedang diokulasi:

  • Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm.
  • Saat mau memotong, tunggu dulu hingga pucukt, sedang berhenti pertumbuhannya.
  • Pelihara tiga cabang untuk pembentukan "frame dasar".

PEMUPUKAN

Menu pupuk buatan untuk fanamarialpokat7 berumur 5 tahun adalah sebagi berikut:
  • Pupuk ZA sebanyak 56 — 280 kg per hektar.
  • Pupuk DS sebanyak 60 — 280 kg per hektar.
  • Pupuk ZK sebanyak 22 — 112 kg per hektar.
Adapun, menu pupuk untuk tanaman alpokat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
  • Pupuk ZA sebanyak 450 — 900 kg per hektar.
  • Pupuk DS sebanyak 200 — 400 kg per hektar.
  • Pupuk ZK sebanyak 225 — 335 kg per hektar.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Rider,