Monday, 1 October 2018

HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER

Halo sobat, salam sejahtera buat kita semua.

Sejarah mengingatkan tentang adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila mengandung makna yang amat penting bagi sejarahperjalanan Bangsa Indonesia. Karena itulah Pancasila dijadikan sebagai dasar negara ini. Artinya segala tindak tanduk dari orang-orang yang termaktub sebagai warga negara dari republik yang bernama Indonesia, haruslah didasarkan pada nilai-nilai dan semangat Pancasila. Apakah dia sebagaiseorang politisi, birokrat, aktivis, buruh, mahasiswa dan lain sebagainya. Akan tetapi banyak kenyataan yang bisa membuktikan bahwa nilai-nilai dan semangat Pancasila sudah kurang membumi.
 
Monumen Pancasila Sakti
Salah satu bukti bahwa semangat dan nilai Pancasila tidak membumi di negeri ini adalah terlihat dari kebersamaan dan persaudaraan kita yang mulai melemah. Padahal dilihat dari sejarahnya bahwa bangsa ini dari awalnya adalah bangsa yang kaya akan keberagaman. Kaya akan perbedaan. Singkatnya, bangsa ini adalah bangsa yang pluralistik. Keberagaman menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa. Karena itu, keberagaman tidak perlu dihilangkan. Dia hanya perlu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara adil.
Fakta sejarah yang hinga saat ini masih diperdebatkan mengenai peristiwa G 30 S PKI hendaknya tidak mengubah rasa memiliki kita terhadap pancasila yang sudah jelas-jelas berperan sebagai simbol pemersatu bangsa. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi semenjak proklamasi 17 agustus 1945 hingga saat ini, yang pada akhirnya tidak menggoyahkan pancasila sebagai dasar negara merupakan hal yang disebut sebagai kesaktian pancasila.
Kesaktian disini bukan diartikan pancasila secara aktif mampu melakukan sesuatu, melainkan pandangan serta nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mampu ditranformasikan oleh komponen bangsa dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara.
Peristiwa lubang buaya, yang merupakan puncak dari keganasan G 30 S PKI telah memakan korban putra-putra terbaik bangsa, yakni Jend. TNI Anumerta Achmad Yani, Letjen. TNI Anumerta Suprapto, Letjen. TNI Anumerta S. Parman, Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono, Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan, Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S, dan ditambah satu Perwira Pertama Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean. Kepada mereka dianugerahkan gelar Pahlawan Revolusi.
Pada tanggal 1-Oktober-1965 tepatnya pada pukul 20.15 WIB, Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat melalui RRI (Radio Republik Indonesia) memberitahukan bahwa telah terjadi gerakan Kontra Revolusi yang berhasil menculik 6 jenderal senior Angkatan Darat (TNI AD). namun situasi dapat dikuasai kembali oleh pimpinan Angkatan Darat yang kala itu berada di tangan Mayor Jendral Soeharto, dan kemudian Tepat pada jam 21.00 WIB  (9 malam) pada 1-Oktober-1965 pemerintah lewat Mayor Jendral Soeharto mengumumkan PKI di Indonesia berhasil di tumpas. Dan akhirnya sejarah tanggal 1 Oktober di kenang sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dan untuk mengenang 7 jenderal yang menjadi korban keganasan PKI pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti.
Hari Kesaktian Pancasila berbeda dengan Hari Lahirnya Pancasila, Hari Lahirnya Pancasila merupakan hari dimana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum. Yaitu Pada tanggal 1 Juni 1945, saat Soekarno mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari dimana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan dan berhubungan dengan peristiwa G30SPKI.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Rider,