Monday, 1 October 2018

Kualitas Hijauan Lamtoro Untuk Kambing

Pakan menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat produksi dan reproduksi ternak. Sekitar 60-80 % biaya produksi dari ternak adalah pada pakan. Di sisi lain penambahan makanan tambahan berupa konsentrat akan meningkatkan biaya produksi, tetapi dalam beberapa hal kurang ekonomis. Oleh karena itu penekanan biaya produksi melalui peningkatan efisiensi penggunaan bahan pakan yang murah, mudah didapat, berkualitas dan tersedia secara berkelanjutan sangat membantu meningkatkan keuntungan dari beternak.

Kandungan nutrisi bahan pakan di Indonesia sebagai negara tropis umumnya berkualitas rendah, baik nilai protein kasar dan tingginya kandungan serat kasar. Oleh karena itu tidak heran apabila tingkat produksi yang dicapai tidak sesuai dengan potensi genetik yang dimiliki ternak yang mengkonsumsinya . Sebagai solusi dari permasalahan diatas dengan pemberian pakan yang mempunyai kualitas tinggi yang umumnya dari Legum (kacang-kacangan) dikombinasikan dengan rumput unggul yang mempunyai produksi tinggi dan disukai ternak.

Lamtoro (Leucaena leucocephala) atau petai cina merupakan tanaman serba guna yang termasuk tanaman kacang-kacangan, berbentuk pohon dan dapat tumbuh dengan tinggi pohon 8-15 m serta berumur tahunan (17-32 tahun).Tanaman ini tersebar luas diseluruh pelosok pedesaan dan mudah tumbuh hampir di semua tempat yang mendapat curah hujan cukup. Perbanyakan tanaman tersebut dilakukan secara generatif (biji). Penanaman dengan biji menyebabkan tanaman memiliki sistem perakaran yang kuat dan dalam sehingga dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama .

Manfaat tanaman ini telah banyak dilaporkan, yakni sebagai tanaman pioner, pupuk hijau (penyubur tanah), bahan bangunan, tanaman pinggir jalan,sebagai tanaman pelindung (untuk tanaman cacao), pagar hidup, tanaman pendukung (untuk tanaman vanili dan merica), sebagai pembasmi tanaman herba lalang-alang), pencegah erosi,bahan baku pembuat kertas,bahan bakar dan sebagai sumber hijauan makanan ternakyang berprotein tinggi. Sebagai sumber hijauan makanan ternak, tanaman ini belum dimanfaatkan secara optimal. Demikian juga tanaman ini belum banyak dikomersialkan sebagai hijauan makanan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi hijauan tanaman lamtoro dapat mencapai 20 ton bahan kering/ha/tahun dengan total produksi protein kasar sebesar 3 ton/ha/tahun.

Hasil penelitian menunjukkan kandungan nutrisi lamtoro hampir sama dengan glisiridae.

Dan mempunyai hasil yang signifikan terhadap petambahan bobot badan domba. Oleh karena itu Lamtoro menjadi tanaman legume yang baik untuk dikembangkan sebagai sumber pakan hijauan pakan ternak.

Di era tahun 1980 hama kutu loncat menjadi wabah tanaman lamtoro akibatnya terjadi kerusakan tanaman lamtoro. Salah satu jenis lamtoro unggul baru yang tahan terhadap serangan kutu loncat adalah lamtoro PG. Lamtoro PG-08 mempunyai daun lebih lebat dibandingkan lamtoro jenis lainnya. Kulit batangnya berwarna coklat kemerahan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Rider,