Wednesday 3 September 2014

KOLAM TERNAK LELE


Kolam ternak lele ialah tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolampekarangan, kolam kebun, dan blumbang. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.  

Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. Ikan lele dapat hidup pada suhu 20 oC, dengan suhu optimal antara 25-28 oC. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30 oC dan untuk pemijahan 24-28 oC.

Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti enceng gondok. Mempunyai pH 6,5-9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30-60 cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter. 

Untuk mendukung keberhasilan budidaya, pemberian TON  sebelum dan selama budidaya berlangsung akan membantu terciptanya lingkungan yang baik bagi kehidupan lele sehingga dapat meningkatkan keberhasilan budidaya. Aplikasi TON dapat dilakukan dalam semua jenis kondisi lahan karena TON berbahan alami.

Terima Kasih

BUDIDAYA BEBEK SKALA KECIL & MENENGAH

Budidaya adalah unit usaha peternakan di bidang produksi ternak, budidaya ternak bebek berarti usaha peternakan bidang produksi ternak bebek, dalam budidaya perlu diperhatikan aspek skala yang akan kita buat apakah usaha ternak skala kecil, menengah atau besar.

Landasan dalam menantukan skala usaha adalah faktor bisnis dan juga analisa secara cermat tentang resiko dan peluang pada ternak bebek. Jika kita sebagai pemula dalam beternak bebek ini sebaiknya mulailah dengan skala kecil terlebih dahulu sehingga lambat laun kita memahami manajemen tenrnak bebek sepenuhnya.

Dalam budidaya ini dibutuhkan perencanaan menyangkut jenis yang akan kita budidayakan; apakah bebek petelur atau bebek pedaging. Kedua jenis ini memiliki resiko dan prospek yang berbeda dari segi bisnis dan analisa ekonomis.

Perlu dipahami mengenai skala dalam usaha ternak, dalam peraturan pemerintah telah diatur tentang skala budidaya ternak ini baik sapi, unggas yang didalamnya termasuk budidaya bebek. Kaitan dari skala usaha ternak budidaya ini dengan perencanaan adalah adanya aturan pemerintah yang mengatur bahwa usaha peternakan skala tertentu membutuhkan izin usaha.

Adapun peraturan pemerintah yang mengatur tentang skala usaha budidaya ternak yang wajib izin ini adalah keputusan menteri pertanian yang dikeluarkan dengan nomor 404/kpts/OT.210/6/2002 peraturan ini juga berlaku untuk budidaya ternak bebek, berikut aturan skala ternak wajib izin:

Ayam ras pedaging dengan kapasitas lebih dari 15.000 ekor/ siklus
Ayam ras petelur lebih dari 10.000 ekor ayam produktif
Itik, angsa atau entok lebih dari15.000 ekor
Ayam kalkun lebih dari 10.000 ekor
Burung puyuh lebih dari 25.000 ekor
Burung dara lebih dari 25.000 ekor
Kambing /domba lebih dari 300 ekor
Sapi potong lebih dari 100 ekor
Kerbau lebih dari 75 ekor
Sapi perah lebih dari 20 ekor
Kuda lebih dari 50 ekor
Kelinci lebih dari 1.500 ekor
Rusa lebih dari 300 ekor

Jika anda ingin membuka usaha budidaya ternak bebek atau itik yang kapasitasnya kurang dari 15.000 ekor maka skala usaha anda dikategorikan usaha yang tidak wajib izin itu berdasarkan aturan diatas, namun demikian berbeda daerah bisa saja berbeda perda yang diberlakukan. Setelah skala usha ternak bebek/ itik sudah ditentukan, selanjutnya persiapan:
- Kandang
- Pemilihan bibit
- Manajemen ternak bebek
- Pengetahuan menyangkut (cara budidaya ternak bebek, penyakit-penyakit umum pada bebek dan juga cara mengatasinya untuk meningkatkan kesehatan)

Kandang ternak bebek yang ideal adalah 1 M2 maksimal diisi dengan 7 ekor bebek jika kurang dari 7 lebih baik, selain itu perhatikan kualitas bibit bebek yang anda beli (DOC), jika anda ingin mem-budidayakan bebek petelur maka perbandingan bibit jantan dan betina yang baik adalah 2 : 1 (2 ekor betina satu ekor jantan), ini untuk meningkatkan peluang produksi ternak bebek yang akan dibudidayakan.

Manajeman ternak bebek dapat anda pelajari dari buku-buku praktis cara beternak bebek yang banayk dijual di toko buku, inti dari manajemen budidaya adalah kebiasaan sang peternak atau pengelola kandang. Ingat satu hal bahwa tidak ada peternakan yang tidak memiliki resiko kesehatan, dipastikan setiap usaha ternak pasti akan bertemu dengan penyakit termasuk bebek, untuk itu lakukan vasinasi secara lengkap terhadap bebek yang anda pelihara. Saya rasa inti dari sebuah peternakan adalah kesehatan ternak, bila bebek yang anda pelihara jauh dari penyakit maka anda akan semakin dekat dengan laba.
Terima Kasih