Sunday, 20 January 2013

Budidaya Tebu dan cara Menanam Tebu

Memilih Tanah

Tebu merupakan jenis tanaman perdu, yang termasuk dalam golongan rumput-rumputan dengan nama lain Saccharum officinarum. Tanah yang paling cocok untuk jenis tanaman perdu adalah daerah dataran yang tingginya kurang dari 500 meter di atas permukaan laut. Serta, mempunyai curah hujan tidak kurang dari 2000 mm per tahunnya. Lebih baik lagi kalau dipadu dengan keadaan iklim yang bergantian antara kemarau dan penghujan. Jadi tanah yang cocok untuk budidaya tanam tebu adalah tanah yang memiliki sifat kering-kering basah.

Pengolahan Tanah

Setelah kita mendapatkan tanah yang cocok untuk menananam tebu maka kita mulai pengolahan dengan membuat parit keliling. Parit ini biasanya dibuat kira-kira 1,3 mdari tepi, karena kita harus memperhitungkan tempat buat pembuangan tanah yang kita gali.

Lebar yang ideal untuk parit keliling sekitar 70 cm dengan kedalaman 70 cm juga, hal ini penting untuk keluar masuknya air. Setelah selesai pparit keliling, seterusnya kita buat parit malang yang panjangnya 100 meter. Jarak antara parit malang yang satu dengan yang lain 10 meter. Dengan demikian setiap kotak yang kita buat ini akan memakan luas tanah 1000 meter persegi. 

Kalau lebar dan dalam parit malang itu 50 cm, maka lebar dan dalam parut mujur 70 cm. ketika membuat parit malang dan mujur tanah hasil galian kita buang selang-seling di sisi kiri dan kanan supaya tidak menghalangi saat membuat “jegongan” (galian tanah) untuk menanam bibit.

 Kemudian setelah parit malang, parit mujur, dan parit keliling semuanya telah jadi, selanjutnya membuat lubang-lubang untuk yang akan kita masuki bibit.
Pembagian yang paling ideal untuk membuat lubang dan parit malang yang panjangnya 100 meter adalah sebagai berikut :

•    Parit mujur 1 x 70 cm                 = 70 cm
•    Jalan dan pembuangan galian 1 x 130 cm     = 130 cm
•    Lubang tanam 100 x 40 cm             = 4.000 cm
•    Galengan 100 x 58 cm             = 5.800cm

Dan kedalaman lubang tanam untuk tanaman adalah 35 cm. waktu pengolahan tanah yyang tepat adalah saat musim panas yaitu antara bulan April, Mei, dan awal Juni. Dengan demikian apabila ada tanah bekas sawah yang akan ditanami tebu, sisa air bekat tanaman ppai bisa dikeringkan dahulu.
Apabila tanah yang akan kita Tanami tebu bekas padi, maka tanah harus di cangkul dan dibalik agar zat asamnya mengurang, biarkan tanah yang sudah kita balik selama satu bulan.

Bibit dan Penanaman

Mengingat tanaman tebu ini termasuk tanaman musiman, dan adanya factor umur tebu yang rata-rata 12 bulan, maka untuk masa tanamnya pun harus memdapat perhatian yang serieus karena tebu bukan berdiri sendiri. Maksudnya ialah sebagai bahan utama pembuatan gula, dan gula ini hubungannya yang sangat erat dengan pabrik gula.

Dengan demikian kita harus memperhitungkan masa-masa pabrik gula itu sendiri kapan mulai gilingnya. Kalau kita tidak memperhitungkan factor tersebut, bisa jadi keadaan kita  menjadi repot. Karena waktu yang tepat adalah ketika kita masuk waktu panen pabrik masuk waktu penggilingan, maka hasil tanaman kita bisa dapat menghasilkan uang.

Pengembangbiakan

Untuk mengembangbiakan tanaman tebu ada dua macam cara. yang pertama adalah cara generative, khusus untuk mencari bibit-bibit unggul yang nantinya bisa dipakai untuk mendapatkan jenis tebu baru yang mempunyai kadar gula lebih tinggi. Kemudian cara berikutnya ialah cara vegetative untuk mendapatkan bibit-bibit yang kita perlukan untuk ditanam.

Budidaya, tebu, menanam

•    Generative
Dengan cara mengawinkan bunga tebu secara silang, dan kemudian menanam biji dari hasil perkawinan silang tersebut. Perkawinan jenis unggul akan menghasilkan jenis tebu baru yang unggul.

•    Vegetative
Dilakukan dengan penyetekan. Caranya dengan mengumpulkan pucuk-pucuk pohon tebu kurang lebih 3-4 ruas, kemudian bdaun-daun yang menutupi ruas-ruas tersebut kita hilangkan. Karena pucuk ini biasanya masih tertutup daun dan masih agak muda, untuk menghilangkan atau mencegah adanya  hama yang nantinya menyerang, sebelum kita tanam kita harus member racun anti hama. Untuk bibit-bibit seperti ini sering dipakai trusi yang dioles-oleskan pada batang tebu yang akan ditanam sebagai bibit.

•    Bibit Stek Pucuk
Yang  dimaksudkan dengan bibit stek pucuk ini adalah bibit yamg kita ambil dari pucuk tebangan tebu. Panjang pucuk yang kita ambil itu kurang lebih 3 ruas. Kemudian buang daun-daun yang menempel pada ruas-ruas tersebut. Biasanya  dari bibit-bibit macam ini akan didapat dua atau tiga mata.

Setelah kita mendapatkan bibit-bibit yang kita perlukan, maka cara penanamannya haruslah ditidurkan dengan sedikit menimbuninya dengan tanah, sedangkan letak tunas harus disusun disebelah kiri dan kanan.

Sebelum kita meletakan bibit-bibit ini, kita telah siap membuat lubang (cemplong), dan lubang-lubang ini sebelum ditanami bibit terlebih dahulu harus diklantang/dikeringkan dengan maksud supaya tanah menjadi masak/ndayung. Hal itu penting untuk menmghilangkan /mengurangi keasaman. Tebu akan tumbuh dengan baik apabila tanah tidak terlalu asam atau pH nya antara 6,4 ke atas.

Bila lubang/cemplongan situ telah berumput, maka harus dibersihkan atau disiangi. Tanah dari guludan mulai kita turunkan keddalam lubang tanaman yang sudah kita beri sedikit air. Lubang itu dalamnya lebih kurang 35 cm. setelah sehari semalam barulah bibit kita tanam.

•    Bibit Rayungan

Bibit rayungan adalah bibit tebu yang telah tumbuh. Sedangkan untuk bibit-bibit yang telah tumbuh ini yang paling baik adalah bibit-bbibit yang yang bermata 2 dan 3. Kemudian bila ada bibit yang matanya hanya satu, maka sebaiknya di  sampingnya haruslah kita tambah lagi dengan bibit bermata 1 atau 2.

Cara yang baik untuk menanam bibit ini adalah sebagai berikut:

Dari pinggir 1,30 m. Lebar parit keliling 0,70 m, dengan dalam juga 0,70 m. Panjang parit malang 100 m, lebar 0,50 m, demikian juga dengan kedalamannya 0,50 m. Kemudian lebar parit mujur 0,70 m, dengan dalasm 0,70 m. Dengan demikian, maka setiap kotakan ini luasnya 0,10 Ha dengan perincian 100 x 10 m² = 1.000 m². Kemudian untuk parit yang malang itu dengan panjang 100 m kita bagi lagi sebagai berikut:

  • Untuk membuat parit 1 x 0,70 m = 0,70 m.
  • Jalan dan  tempat pembuangan tanah dari hasil galian membuat parit tersebut kita ambil 1,30 m.
  • Tempat guludan/galengan 0,58 x 100 m = 58 m.
  • Seperti juga jenis bibit yang lain-lain, lubang tanaman kita buat dalamnya 0,35 m.
  • Dengan demikian pada setiap lubang yang panjangnya 10 m ini memerlukan 20 bibit, dan tentu saja masih ditambah dengan dengan bibit sumpingan untuk cadangan sebagai penyulam kalau ada bibit yang tidak baik.
  • Bibit Bonggol
  • Bibit ini kita ambil daribbagian bawah tebu yang habis ditebang. Biasanya berupa batang yang masih  terpendam di dalam tanah, untuk bibit bonggol ini, biasanya mempunyai mata 2 atau 3, cara  penanaman bibit jenis ini dilakukan dengan agak miring sedikit.

Waktu Tanam
Setelah kita mempunyai bibit-bibit dan akan turun tanam, maka sebaiknya kita mulai mengatur waktunya. Dengan demikian dapatlah kita perhitungkan bahwa masaknya tebu dalam kondisi prima dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling dari pabrik gula.

Selain tebu di postingan sebelumnya kita sudah membahas cara budidaya jagung, budidaya bawang merah, budidaya padi gogo dll. untuk lebih lengkap silahkan klik di daftar isi blog.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Komen Rider,